1. Raflesia arnoldi
Bunga Rafflesia hidup
di Tama Nasional Bengkulu,
mempunyai ukuran dengan diameter bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini terkenal dengan sebutan bunga
bangkai karena mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk yang
dikeluarkan oleh bunga digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan
tumbuhan parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat ini kondisi habitat
Raflesia Arnoldi sangat memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis dari
tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga tersebut di antaranya disebabkan
kegiatan manusia seperti pembukaan wilayah hutan baik untuk kegiatan
pertambangan, pertanian, maupun permukiman.
2.. Portuguese sundew (Drosophyllaceae lusitanicum)
Portuguese sundew (Drosophyllaceae lusitanicum) adalah tanaman asli Portugal, Spanyol dan Maroko, dan merupakan salah satu dari beberapa tanaman karnivora tumbuh di tempat kering, tanah alkalin. Tanaman ini memiliki aroma yang berbeda, yang menarik mangsa serangga di atas. Serangga yang tertangkap oleh lendir yang dikeluarkan oleh kelenjar yang terdapat pada daun.
3. Tanaman Cobra atau California pitcher plant (Darlingtonia)
Tanaman Cobra atau California pitcher
plant (Darlingtonia) ditemukan di utara California dan Oregon, tinggal di
rawa dan di air yang mengalir. Daun berbentuk tabung yang tampak seperti kobra
dengan daun bercabang. Tidak seperti kendi lain-tumbuhan, daunnya tidak
menghasilkan apa pun enzim pencernaan.
4. North
American Pitcher Plant(sarracenia)
North American Pitcher Plant(sarracenia) telah berevolusi saluran
untuk menjebak serangga. The saluran juga dapat 1 m (3.3 kaki) panjang. Mereka
hidup di rawa-rawa asam di wilayah timur dan selatan Amerika Serikat Kanada.
Serangga tertarik oleh nektar seperti sekresi di bibir pitchers, serta
kombinasi warna dan aroma.
5.
Waterweel plant (Aldrovanda)
Waterweel plant (Aldrovanda) adalah
berkaitan dengan sundews. Satu-satunya spesies, ditemukan di Eropa, Asia,
Afrika dan Australia, tinggal di dalam air. Perangkap diatur di sekitar
pertengahan, batang mengambang bebas. Perangkap terdiri dari dua lobus yang
flip bersama untuk membentuk sebuah snap-trap seperti buku yang terbuka.
Perangkap ini, yang memutar sehingga titik bukaan perangkap luar, dibatasi di
dalam oleh lapisan yang bagus memicu rambut, menjentikkan tutup sebagai
tanggapan terhadap kontak dengan invertebrata air dan perangkap mereka.
1.Burung
merak
Merak
Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya
Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak
Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa
berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang
sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak
biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan.
Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam
dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti Merak betina.
Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti Merak betina.
Elang
Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah burung nasional Indonesia karena kemiripannya dengan Garuda dan
juga merupakan simbol jenis satwa langka di Indonesia. Elang Jawa hanya
terdapat di Pulau Jawa dan penyebarannya terbatas di hutan-hutan. Sebagai
predator puncak, Elang Jawa memainkan peran yang penting dalam menjaga
keseimbangan dan fungsi dari bioma hutan di Jawa. Elang Jawa merupakan salah
satu jenis burung pemangsa terlangka di dunia. Berdasarkan kriteria
keterancaman terbaru dari IUCN, Elang Jawa dimasukan dalam kategori Endangered
atau “Genting”.
3. Kijang
Kijang
atau muncak adalah kerabat rusa yang tergabung
dalam genus Muntiacus. Kijang berasal dari Dunia Lama dan dianggap sebagai
jenis rusa tertua, telah ada sejak 15-35 juta tahun yang lalu, dengan sisa-sisa
dari masa Miosen ditemukan di Prancis dan Jerman.Jantannya memiliki tanduk
pendek yang dapat tumbuh bila patah.Hewan ini sekarang menarik perhatian
penelitian evolusi molekular karena memiliki variasi jumlah kromosom yang
dramatis dan ditemukannya beberapa jenis baru (terutama di Indocina).
Anoa
(Bubalus spp). Anoa disebut juga sapi hutan atau
kerbau kerdil. Anoa merupakan satwa terbesar daratan Sulawesi.
Terdapat dua jenis Anoa di Sulawesi, yaitu Bubalus depressicornis (Anoa dataran
rendah) dan Bubalus quarlesi (Anoa dataran tinggi). Makanan Anoa berupa buah-buahan, tuna daun, rumput,
pakis, dan lumut. Anoa bersifat soliter, walaupun pernah ditemui dalam
kelompok. Seperti umumnya sapi liar, Anoa dikenal agresif dan perilakuknya
sulit diramalkan. Karena hanya makan tunas pohon dan buah-buahan yang tidak
banyak mengandung natrium, maka Anoa harus melengkapi makanannya dengan mencari
natrium ditempat bergaram. Pada saat ini, populasi Anoa merosot tajam. Di cagar
alam Tangkoko Dua Saudara Bitung Sulawesi Utar, jumlah Anoa menurun 90% selama
15 tahun dan jenis ini sudah mengalami kepunahan setempat.
5. Alap Alap
Burung ini termasuk carnivora atau pemakan
daging. Salah satu jenis dari alap-alap ini yang populer adalah alap-alap
capung. Dia dikenal karena tubuhnya yang kecil. Burung alap-alap capung
berparuh kecil, berdarah panas, dan seperti burung pada umumnya, dia membiak
dengan cara bertelur.
Dikenal sebagai burung karnivora terkecil di dunia, alap-alap capung dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara dengan ukuran rata-rata sepanjang 15 cm dengan berat badan 35 gram
Dikenal sebagai burung karnivora terkecil di dunia, alap-alap capung dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara dengan ukuran rata-rata sepanjang 15 cm dengan berat badan 35 gram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar